Masuk Islam Asbab Palsukan Al-Qur'an
"Masuk islam karena memalsukan Al-Qur'an "
=====//=====//=====//=====//=====//=====//=====//
SUDAH empat belas abad berlalu, keaslian Al-Qur'an tetap terjaga. Jangankan satu surat atau pun ayat, satu huruf pun tak ada yang berubah dan bisa di ubah. Bahwa Dia akan menjaga Al-Qur'an sampai hari kiamat.
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."
(Al-Hijr : 9)
Imam Al-Qurthubi menyebutkan kisah menarik yang berhubungan dengan pemeliharaan Al-Qur'an di dalam kitab tafsirnya (10/5,6)
Kisah itu terjadi pada masa Khalifah Al-Ma'mun. khalifah Al-Ma'mun adalah seorang kepala negara yang memiliki sebuah majelis ilmu. Majelis itu tempat para alim mendiskusikan masalah-masalah yang berkenaan dengan agama dan negara. Dalam majelis itu terdapat pula orang-orang (non Muslim) yang ikut dalam pembahasan masalah negara.
Ketika majelis di mulai, masuklah seseorang yang berpakaian bagus, berwajah tampan, dan berbau wangi ke dalam majelis tersebut. Ia ikut berbicara dan pembicaraannya sangat bagus dan gaya bicaranya pun indah.
Ketika majelis itu selesai, Khilafah Al-Ma'mun memanggilnya dan bertanya: "Apakah kamu orang Israil (Yahudi)?"
Ia menjawab "Ya" Khalifah Ma'mun bertanya kembali "Masuklah ke dalam agama Islam, agar aku bisa berbuat sesuatu kepadamu!."
Khalifah Ma'mun menjanjikan sesuatu kepadanya. Namun orang Yahudi itu menjawab "Agamaku adalah agama nenek moyangku." Ia kemudian pergi
Hidayah memang tidak bisa di beli dengan sesuatu apa pun. Bila ada seseorang yang mau masuk Islam dengan harapan mendapatkan harta atau pun yang lainnya, pasti imannya pun tidak akan kuat dan benar. Suatu saat pasti akan kembali kepada ajaran nenek moyangnya.
Setahun kemudian , laki-laki Yahudi itu datang lagi dalam majelis Khalifah Al-Ma'mun. Namun tak di sangka, ia telah memeluk Agama Islam. Ia mahir dan sangat pintar dalam masalah fiqih, terlihat daei tema pembicaraannya.
Ketika majelis itu selesai, Khalifah Ma'mun memanggilnya dan berkata "Bukankah kamu dulu pernah datang?"
Ia menjawab "Ya benar"
Khalifah Ma'mun bertanya lagi "Apa yang menyebabkan kamu memeluk agama Islam?"
Ia pun lalu bercerita:
"Ketika aku pergi dari hadapan yang mulia, aku bermaksud menguji kebenaran agama-agama. Padahal, saat itu baginda memandangku sebagai orang baik. Kemudian aku mencari Taurat dan menulis tiga naskah salinan nya. Aku menambahkan dan mengurangi isinya. Kemudian aku menawarkan naskah tersebut ke biara. Mereka membeli ketiga naskah tersebut. Orang-orang Yahudi merasa senang dengan salinan tulisan ku.
Setelah itu aku mengambil injil dan menulis tiga naskah salinannya. Aku menambah dan mengurangi isinya. Lalu aku masuk ke dalam gereja dan mereka pun membeli ketiga naskah itu. Sama seperti orang Yahudi, Orang Nasrani pun senang dan tidak curiga dengan ayat-ayat yang aku ubah itu.
Aku kemudian Mengambil Al Qur'an dan membuat tiga naskah salinannya. Aku menambah dan mengurangi isinya. Kemudian aku masukkan ketempat penjual kertas, mereka (penjual kertas muslim) membolak-balikkan lembarannya. Ketika mendapatkan ada tambahan dan kekurangan padanya, mereka membuangnya dan tidak mau membelinya. Dari situ aku tahu bahwa Al-Qur'an ini terjaga. Dan itulah yang menyebabkan aku masuk Islam"
NB:
Begitulah Al-Qur'an, tidak akan ada yang bisa menambah atau mengurangi ayat-ayatnya. Ia akan senantiasa terjaga, baik dari makna maupun cara membacanya..
Dan di Dunia ini satu-satunya Kitab Suci yang masih asli sesuai dengan teks dan maknanya…
Al-Qur'anul Karim akan senantiasa terjaga dan banyak orang-orang yang berlomba-lomba untuk menghafalkan.
~ Wallahu a'lam bishawab ~
Komentar
Posting Komentar