24). Nabi Isa AS

 =====//=====//=====//=====//=====//=====//=====

"Nabi Isa  A.S"



"Nabi Isa As terkenal dengan sebagian Mukzizat yang sangat terkenal di antaranya sebagai penyembuh dan menghidupkan orang yang telah mati "

=====//=====//=====//=====//=====//=====//=====//.

Seorang lagi Nabi Allah yang diceritakan dari kecil di dalam al-Qur'an ialah Nabi Isa As. Baginda diutus kepada kaum Bani Israil dengan kitab Injil yang diturunkan sebelum al-Qur'an.


Di dalam al-Qur'an, Nabi Isa disebut dengan empat panggilan iaitu Isa, Isa putra Maryam, putra Maryam, dan al-Masih.


Ibunya seorang yang sangat dimuliakan Allah. Dia memilihnya di atas semua perempuan di semua alam. Firman-Nya,

"Dan ketika malaikat-malaikat berkata, Wahai Maryam, Allah memilih kamu, dan membersihkan kamu, dan Dia memilih kamu di atas semua perempuan di semua alam"


Maryam ibu Nabi Isa, telah menempuh satu ujian yang amat berat daripada Allah. Dia dipilih untuk melahirkan seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorang lelaki. Dia adalah seorang perempuan yang suci.




Kelahiran


Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu mukjizat karena dilahirkan tanpa bapak. Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur'an. Di sini, ceritanya bermula dari kunjungan malaikat kepada Maryam atas perintah Allah. Ketika itu, malaikat menyerupai manusia dengan tanpa cacat. Kemunculan malaikat membuat Maryam  menjadi takut lalu berkata,


"Aku berlindung pada Yang Pemurah daripada kamu, jika kamu bertakwa (takut kepada Tuhan)!'

Dia (malaikat) berkata, 'Aku hanyalah seorang Rasul yang datang daripada Memelihara kamu, untuk memberi kamu seorang anak lelaki yang suci.'

(Qs Surah Maryam: 18-19)


Pada ayat yang lain, diceritakan bahwa malaikat yang datang itu telah memberi nama kepada putra yang akan dilahirkan. Nama itu diberi oleh Allah, dan dia (Isa) akan menjadi terhormat di dunia dan akhirat, berkedudukan dekat dengan Tuhan.

Ayatnya berbunyi:


"Wahai Maryam, Allah menyampaikan kepada kamu berita gembira dengan satu Kata daripada-Nya, yang namanya al-Masih, Isa putra Maryam, terhormat di dunia dan di akhirat, daripada orang-orang yang didekatkan." 

(Qs. Surah Ali Imran: 45)


Kemudian Maryam bertanya,


"Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!”

(Qs. surat Maryam: 20)


Malaikat menjawab,


"Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.”

(Qs. Surat Maryam: 21)


Dan telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam bersama ibunya sebagai suatu bukti yang nyata bagi (kebesaran Kami), dan Kami melindungi mereka di sebuah dataran tinggi, (tempat yang tenang, rindang dan banyak buah-buahan) dengan mata air yang mengalir.

(Qs. Surat Al-Mukminun: 50)


Allah juga menyatakan bahwa Nabi Isa adalah seperti Adam, walaupun Adam diwujudkan tanpa ibu dan bapa. Kesamaan mereka berdua adalah pada ciptaan. Kedua-duanya dicipta daripada tanah.

 

"Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu."

(Qs Surat Ali Imran: 59).


Itu menunjukkan mereka adalah manusia biasa, karena manusia dicipta daripada tanah.




Kerasulan dan Kenabian


Nabi Isa adalah seorang Nabi dan juga seorang Rasul. Baginda dan beberapa orang rasul telah dilebihkan Allah daripada rasul-rasul lain. Ada yang Dia berkata-kata kepadanya, ada yang Dia menaikkan derajat, dan bagi Isa, Dia memberi bukti-bukti yang jelas serta mengokohkannya dengan Roh Suci.


Firman-Nya:


"Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang (langsung) Allah berfirman dengannya dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat. Dan Kami beri Isa putra Maryam beberapa mukjizat dan Kami perkuat dia dengan Rohulkudus. Kalau Allah menghendaki, niscaya orang-orang setelah mereka tidak akan berbunuh-bunuhan, setelah bukti-bukti sampai kepada mereka. Tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) yang kafir. Kalau Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Tetapi Allah berbuat menurut kehendak-Nya."

(Qs. Al-Baqarah: 253)


Namun begitu, manusia dilarang oleh Allah untuk membeda-bedakan antara para Rasul dan Nabi.

Larangan itu berbunyi,


Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya."

(Qs. Surat Al-Baqarah: 136)


Akibat membeda-bedakan Nabi atau Rasul dapat dilihat pada hari ini, iaitu Nabi Isa dipercayai oleh setengah umatnya sebagai Tuhan atau anak Tuhan,.




Ajaran


Nabi Isa diberi wahyu oleh Allah Swt sebuah Kitab Injil, yang mengandung petunjuk dan cahaya untuk menjadi pegangan Bani Israil. Selain memerintahkan Bani Israil menyembah Allah dengan mentaati Injil, Beliau juga mengesahkan kitab Taurat yang diturunkan sebelumnya. Dua firman Allah menjelaskannya yang berbunyi:


"Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan Kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."

(Qs. Surat Al-Maidah: 46) 


dan,,


"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu,” dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu."

(Qs. Al-Maidah: 117)


Turut disebut di dalam Injil (dan Taurat) ialah berita mengenai kedatangan seorang Nabi berbangsa Arab, atau ummiy


(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung.

(Qs Surat Al-A'raf: 157),


dan janji dikaruniakan Taman atau Syuga bagi orang-orang yang berperang di jalan Allah


"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung."

(Qs Surat At-Taubah: 111)


Janji itu juga didapati di dalam Taurat dan al-Qur'an.


Ketika baginda diutus, manusia sedang berselisih dalam hal Agama. Maka kedatangannya adalah juga untuk memperjelaskan apa yang diperselisihkan. Firman Allah:


"dia (Isa) berkata, 'Aku datang kepada kamu dengan kebijaksanaan, dan supaya aku memperjelaskan kepada kamu sebagian apa yang di dalamnya kamu memperselisihkan; maka ber taqwalah kepada Allah, dan taatlah kepadaku."

(Qs Surat Az-Zukhruf: 63)


Nabi Isa juga memberitahu tentang kedatangan seorang Rasul selepas Nabi Isa, yang namanya akan dipuji. Ayat yang mengisahkannya berbunyi:


“Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.”

 (Qs. Surat As-Saff: 6)




Pengikut setia


Seperti Nabi atau Rasul yang lain, baginda mempunyai pengikut-pengikut yang setia dan juga yang tidak setia atau yang menentang. Pengikut-pengikutnya yang setia percaya kepada Allah dan kepadanya. Mereka adalah muslim.

Firman Allah:


Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku.” Mereka menjawab, “Kami telah beriman, dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (Muslim).”

 (Qs. Surat Al-Maidah: 111)


Pengikut-pengikut yang setia pula menjadi penolong-penolong, bukan baginya tetapi bagi Allah. Firman-Nya:


"Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka (Bani Israil), dia berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolong untuk (menegakkan agama) Allah?” Para Hawariyyun (sahabat setianya) menjawab, “Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang Muslim."

(Qs. Surat Ali-Imran: 52)


Begitu juga bagi pengikut-pengikut setia Nabi-Nabi lain, termasuk Nabi Muhammad. Semuanya menjadi penolong-penolong Agama Allah, untuk melaksanakan dan menyampaikan pesan-Nya. Firman Allah:


Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikutnya yang setia itu berkata, “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah,” lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; lalu Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, sehingga mereka menjadi orang-orang yang menang.

(Qs. Surat As-Saff: 14)


Walau bagaimanapun, pengikut-pengikut Nabi Isa (Hawariyun) yang setia memerlukan bukti selanjutnya untuk mengesahkan kebenarannya dan supaya hati mereka menjadi tentram. Untuk itu mereka memohon sebuah meja hidangan dari langit.

Kisahnya berbunyi begini:


"(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa yang setia berkata, “Wahai Isa putra Maryam! Bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?” Isa menjawab, “Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.”


Mereka berkata, “Kami ingin memakan hidangan itu agar tenteram hati kami dan agar kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan (hidangan itu).”

 (Qs. Surat Al-Maidah: 112-113)


Justeru itu, Isa memohon kepada Allah,


Isa putra Maryam berdoa, “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.”

(Qs. Surat Al-Maidah: 114)


Allah mengabulkan permintaannya. Lantas, meja hidangan yang turun menjadi satu lagi mukjizat bagi Nabi Isa. Dan ia juga menjadi nama sebuah surah di dalam al-Qur'an, iaitu surah kelima, al-Maidah.




Mukjizat


Selain daripada kelahiran yang luar biasa dan meja hidangan, Nabi Isa telah dikaruniakan dengan beberapa mukjizat lain. Ayat berikut menjelaskannya:


Dan ingatlah ketika Allah berfirman,

“Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus.


Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian (bayi) dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil.


Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku.


Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku.


Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku.


Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”

(Qs. Surat Al-Maidah: 110)




Di Angkat ke Langit


Tidak seperti kepercayaan orang-orang Bani Israil iaitu Nabi Isa wafat semasa disalib ataupun wafat di tempat lain.,

Karena yang di salib dan di bunuh orang Yahudi itu yakni orang yang di serupakan oleh Allah yang FirmanNYA:


dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.

(Qs. Surat An-Nissa: 157)




Itulah sedikit kisah tentang Nabi Isa As.,

semoga kita paham makna yang tersirat daripada Ayat-ayat Quran dan kisah Nabi Isa As..,


Wallahu alam bishowab..,


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bekam Sunnah (Home Care)

ABRA BEE (Madu Murni 100%)

LZ De'amour Skincare